Resensi Film Dear Nathan


RESENSI FILM DEAR NATHAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6id2TKP_SmX1algH3BrTsr_XKxKXEA-5JDi-G93LAAVvISdp8Xg0yUZK1mvWpNnlYxxU4md-Q64qcuTUUIOxONizDQKl97NSuLF12_8MSJiQJkW-3BLOUCrdiv-P8nbdo5qGB_4ZSuRvG/s320/DearNathan.jpg
Sutradara    : Indra Gunawan
Produser     : Gope T. Samtani
Penulis        : Bagus Bramanti
                     Gea Rexy
                     Erisca Febriani
 Pemeran     :  Amanda Rawles
                   Jefri Nichol
                   Surya Saputra
                   Rayn Wijaya
                   Diandra Agatha
                   Beby Tsabina
                   Chicco Kurniawan
                   Faiz Fadhil
                   Kevin Ardilova
                   Karina Suwandi
                   Ayu Dyah Pasha
                   Raquel Katie Larkin

Sinopsis  
Salma (Amanda Rawles) merupakan seorang murid pindahan di SMA Garuda. Suatu pagi ia terlambat datang ke upacara bendera dan seorang murid bernama Nathan (Jefri Nichol), yang dikenal sebagai murid berandal yang hobi tawuran, menyelamatkannya dari hukuman. Salma, yang bertekad untuk selektif memilih teman, berusaha menjauhi Nathan, namun Nathan justru membuat heboh satu sekolah dengan terang-terangan mengejar cinta Salma. Berbagai cara dilakukan Salma untuk menghindar, namun semakin ia menjauh, semakin ia dihadapkan pada kesempatan demi kesempatan untuk memahami masa lalu Nathan dan perlahan jatuh cinta. Saat Nathan mulai membuka diri dan mau berubah demi Salma, kekasih masa lalu Nathan, Seli, datang untuk meminta cintanya kembali. 

Kelebihan Film Dear Nathan :
Tapi nggak bisa dipungkiri, keberhasilan sebuah film tak lepas dari kualitas acting pemainnya . Jefri Nichol dan Amanda Rawles dapat membawakan tokoh Nathan dan Salma dengan sangat baik. Cheimistry yang mereka ciptakan pun bagus sampai penonton terbawa suasana yang lebih dikenal dengan istilah baper
Kekurangan Film Dear Nathan :
berkaca pada sinopsis, materi cerita Dear Nathan sejatinya klise. Entah sudah berapa kali film percintaan remaja mengusung tuturan soal kisah kasih antara si badung dengan si rajin berlatar masa-masa SMA. Tengok saja kawasan Asia yang semenjak popularitas serial Meteor Garden mengangkasa, berderet-deret film berjalur romantis mempergunakan template senada. Salah satu yang terbaru dan meninggalkan kesan mendalam di hati adalah Our Times (2015). Memboyong materi cerita yang tidak lagi asing di telinga semacam ini cenderung beresiko. Apabila si pembuat film kurang mahir bercerita, film akan berakhir bak epigon. Butuh kecakapan dalam mengolahnya agar meninggalkan cecapan rasa kuat di akhir, membuatnya terasa segar sekaligus memposisikannya menjulang diantara film-film sejenis. Dan beruntunglah bagi Dear Nathan, tim yang solid menyokongnya dari berbagai lini sehingga mampu meninggalkan cecapan rasa kuat di akhir sekalipun bahan obrolannya tidak lagi baru. Indra Gunawan yang sebelumnya mengobrak-abrik emosi penonton melalui Hijrah Cinta yang kurang mendapat sorotan, menempati kursi penyutradaraan. Dia bertugas mengejawantahkan skenario racikan Bagus Bramanti (Mencari Hilal, Talak 3) dan Gea Rexy ke dalam bahasa gambar. Dalam Dear Nathan, Indra mempertegas bahwa sosoknya sudah saatnya diperhitungkan. Keterampilannya menggulirkan penceritaan di Dear Nathan paling kentara mencolok di 30 menit awal yang mengasyikkan sekaligus menit-menit jelang film tutup durasi yang bukan saja emosional tetapi juga manis. Sikap penuh keragu-raguan seketika terhempas hanya beberapa saat usai film memulai langkah pertamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI FILM MY HEART

RESENSI FILM KETIKA CINTA BERTASBIH”

RESENSI FILM LONDON LOVE STORY