Resensi Film I Leave My Heart In Lebanon

I Leave My Heart In Lebanon
- Judul Film
:
Pasukan Garuda “ I Leave My Heart In Lebanon”
- Jenis Film
:
Drama, Action
- Sutradara
: Benni
Setiawan
- Tanggal Tayang : 15 Desember 2016
- Pemeran
:
- Dewanto (Kapten Satria)
- Jowy Qhauny (Rania)
- Yama Carlos (Letnan Arga)
- Boris Bokir (Sersan Gulamo)
- Revalina S Temat (Diah)
- Baim Wong (Andri)
- Deddy Mizwar (Ayah Diah)
- Tri Yudiman (Ibu Diah)
- Salma
- Latar :
- Latar Tempat : Rumah Diah, Rumah Sait, Lebanon,
Medan Pertempuran.
- Latar Suasana : Menegangkan dan mengharukan.
- Latar Waktu : Pagi hingga malam hari.
- Sudut Pandang : sudut pandang orang ketiga.
- Tema : Nasionalisme dan Romantisme
- Alur
:
Kisah ini menceritakan perjalanan kapten Satria, dia menjalani tugas
rutinnya dan diselingi berbagai kejadian yang cukup menegangkan , antara lain
harus melerai pertikaian antara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan
bagaimana Kapten Satria dan teamnya berhasil membebaskan rekan prajurit Spanyol
dari sandera pasukan Hizbullah.
Disana, Kapten Satria bertemu dengan Rania seorang guru Sekolah Dasar saat
kontingen garuda tengah berkunjung kesekolah-sekolah guna memberikan
pemeriksaan kesehatan dan informasi.
Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda tidak saja mengamanan terjadinya
konflik dua negara saja, akan tetapi juga memberikan bantuan sosial kepada
warga setempat.
- Sinopsis
:
Film ini menceritakan tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang
mengemban tugas untuk menjaga perdamaian di Negara Lebanon. Pasukan ini oleh
Ir.Soekarno dinamai Pasukan Garuda, pasukan ini adalah pasukan yang pertama
kali dikirimkan oleh Indonesia dalam keikutsertaannya menjaga perdamaian dunia.
Cerita ini berfokus pada Kapten Satria (Rio Dewanto), Serka Gulamo (Boris Bokir
dan Lettu Arga (Yama Carlos).
Kapten Satria memiliki seorang kekasih yang bernama Diah. Dalam menjalani
hubungannya tersebut kurang disetujui oleh ibunda Diah. Diah sendiri berprofesi
sebagai doter spesialis kandungan. Awalnya mereka ingin melaksanakan
pernikahannya, tetapi keduanya mengundurkan pernikahannya karena Kapten Satria
harus menjalankan tugasnya menjadi pasukan garuda yang dikirim untuk menjaga
perdamaian di Lebanon.
Saat berada di Lebanon, Kapten Satria dan pasukannya tidak hanya
menjalankan tugas rutinnya untuk menjaga perdamaian. Namun mereka juga harus
menghadapi situasi yang cukup menegangkan, diantaranya, harus melerai
pertikaian diantara tentara Israel dengan tentara Lebanon, dan juga cara Kapten
Satria dan regunya berhasil membebaskan tentara negara Spanyol dari sandera
pasukan Hizbullah.
Dalam misinya di Lebanon, Kontingen Garuda ditugaskan tidak hanya mengaman
kan konflik negara saja. Namun juga memberikan bantuan sosial untuk warga
setempat. Saat berkunjung ke sekolah- sekolah untuk memberi informasi dan
pemeriksaan kesehatan, kapten Satria bertemu dengan Rania (Jowy Khoury), guru
sekolah dasar (SD). Saat berkunjung ke sebuah Sekolah Dasar, Satria tertarik
dengan anak perempuan yang bernama Salma yang asosial dan enggan berbicara.
Salma menjadi berubah seperti itu dikarenakan Salma mengalami traumatis
yang cukup dalam. Kejadiannya bermula saat ia berada di sebuah pasar dengan
ayahnya kemudian tiba-tiba ada serangan bom yang datang dan mengenai ayahnya.
Sejak kejadian tersebut Salma berubah menjadi anak yang cenderung asosial dan
enggan berbicara. Namun pada perjalannya lama kelamaan Salma merasa nyaman dan
mulai berbicara dengan Kapten Satria. Karena kedekatan Salma dengan Kapten
Satria ini membuat Rania menaruh hati dengan Kapten Satria.
Sementara Di Indonesia , Diah mulai bimbang dikarenakan kemunculan Andri ,
seorang pemuda lulusan Inggris yang telah sukses dibidang properti. Keduanya di
kenalkan oleh ibu Diah dan ibu Diah menginginkan jika Diah menikah dengan
Andri. Andri menaruh hati pada Diah, dan mendapat dukungan dari ibunya
yang terus saja mempengaruhi Diah, supaya mau menerima cinta Andri.
Sedangkan ayah Diah meminta Diah untuk tetap setia menunggu sampai Kapten
Satria selesai bertugas.
Diakhir tugas, sebagai seorang prajurit TNI Kapten satria tetap menjaga
kehormatan TNI dengan tidak menikahi Runia dan menetap di Lebanon, kecuali ia
mengundurkan diri sebagai prajurit TNI. Rania pun tidak ingin meninggalkan
Lebanon tanah kelahirannya.
Namun saat pulang ke Indonesia, Kapten Satria dikejutkan dengan Diah yang
sedang melaksanakan resepsi pernikahan dengan Andri.
- Amanat :
Bahwa Indonesia melalui Pasukan Garuda dapat mengukir prestasi dalam forum
Internasional. Pengorbanan terhadap pilihan hidup yang harus diambil oleh
seorang prajurit TNI meakipun ia harus kehilangan cinta dan segalanya karena
pengabdian kepada negara adalah segalanya. Apalagi bila kita sebagai seorang
prajurit TNI. Walaupun kita harus kehilangan segalanya.
- Pesan :
Film ini harus dihidupkan lagi alur ceritanya agar dapat lebih menarik dan
menantang lagi.
- Kesan :
Film ini penuh inspiratif , sehingga dengan menonton film ini kami semua
dapat menjadi tahu bagaimana perjuangan dan pngorbanan prajutit TNI ketika
mendapatkan tugas.
Kekurangan
:
Sayang padahal pasukan Garuda
berpotensi menjadi sebuah film yang baik. Tapi memang dasar ceritanya kurang
kuat, kisah pasukan Garudanya kurang tergali dengan baik. Padahal prestasi
pasukan Garuda di Lebanon cukup baik juga memiliki markas yang unik dan menarik
perhatian pasukan PBB lainnya, dimana di film ini tidak semuanya ditampilkan.
Dari segi visualisasi, CGI-nya kurang
bagus. Editing-nya kurang halus. Ada beberapa adegan yang seperti
tempelan, kurang menyatu.
Untunglah masih ada komedian Boris
Bokir yang mencairkan cerita sehingga film tidak begitu datar dan membosankan.
Kelebihan
:
Film Pasukan Garuda pintar dalam mengemas
perjuangan dari Pasukan Garuda dari sudut pandang kehidupan kisah cinta dari
salah satu anggotanya. Hal ini lah yang membuat penonton awam yang tak begitu
suka dengan film 'perang', bisa tertarik dengan film ini, karena tema cinta.
Pasukan Garuda berhasil membuat drama romance yang sangat menyentuh, yang
sesekali menegang karena aktivitas 'kemiliteran' didalamnya. Film ini adalah
harmoni dari semua unsur tersebut, yang bisa membuat penonton meneteskan air
mata haru. Poin plus yang dimiliki film ini, adalah ending yang tak biasa.
Respon penonton pun jadi beragam, ada yang suka, ada juga yang kecewa. Namun
sebenarnya dengan ending yang anti-mainstream ini, membuat Pasukan Garuda
menjadi lebih spesial, dan membawa ke tingkat haru yang lebih dalam.
Komentar
Posting Komentar