RESENSI FILM “LASKAR PELANGI”
RESENSI FILM
“LASKAR PELANGI”
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu revidere atau recensere.
Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Pada bahasa Belanda, dikenal
dengan istilah recensie. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah review. Namun di Indonesia kata “Resensi” sudah
biasa digunakan untuk membahas karya-karya intelektual yang telah disiarkan
oleh media. Seperti karya tulis buku, koran, majalah, atau website. Karya film
di bioskop, televisi, atau website. Karya teater, dalam pementasan panggung.
Jadi, Resensi Film adalah
kupasan atau bahasan mendalam mengenai sebuah film yang telah disebar melalui
media. Di dalam resensi, mengandung kritik membangun. Maka bagi para pencipta
karya seni, termasuk film, harus siap dikritik pada saat menciptakan sebuah
karya. Kritik itu sehat.
Manusia akan lebih terhormat mendapat kritikan atas karya-karyanya,
dibandingkan manusia yang tidak pernah dikritik karena tidak pernah melahirkan karya apapun.
Tujuan utama membuat resensi film adalah sebagai wujud apresiasi terhadap para sineas yang telah melahirkan karya berupa film. Selain itu, resensi film juga bertujuan untuk memaparkan pemahaman komprehensif dari film tersebut. Penulis resensi bisa mengajak para penikmat film lainnya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena yang muncul dalam film tersebut. Dari semua itu, pada akhirnya sebuah resensi film diharapkan bisa memberikan pertimbangan kepada calon penonton atau penikmat film, dan memberikan masukan yang sangat berharga kepada masyarakat dalam memilih film.
dibandingkan manusia yang tidak pernah dikritik karena tidak pernah melahirkan karya apapun.
Tujuan utama membuat resensi film adalah sebagai wujud apresiasi terhadap para sineas yang telah melahirkan karya berupa film. Selain itu, resensi film juga bertujuan untuk memaparkan pemahaman komprehensif dari film tersebut. Penulis resensi bisa mengajak para penikmat film lainnya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena yang muncul dalam film tersebut. Dari semua itu, pada akhirnya sebuah resensi film diharapkan bisa memberikan pertimbangan kepada calon penonton atau penikmat film, dan memberikan masukan yang sangat berharga kepada masyarakat dalam memilih film.
Pemain
: Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian), Mahar (Veris Yamarno), Ibu Muslimah (Cut
Mini), Pak Harfan (Ikranagara), Pak Mahmud (Tora Sudiro), Zulkarnaen (Slamet
Rahardjo), Bapak Ikal (Mathias Muchus), Ibu Ikal (Rieke Diah Pitaloka),Ikal
Dewasa ( Lukman Sardi ), Lintang Dewasa (Ario Bayu), Pak Bakri (Teuku Rifnu
Wikana), Bapak Lintang (Alex Komang), Istri Pak Harfan (Jajang C.Noer), Ayah A
Ling (Roby Tumewu), Kucai ( Yogi Nugraha), Syahdan (M. Syukur Ramadan), A Kiong
(Suhendri), Borek (Febriansyah), Trapani (Suharyadi), Harun (Jefry Yanuar),
Sahara (Dewi Ratih Ayu), Flo (Marcella), A Ling (Levina)
Produser
: Mira Lesmana
Sutradara
: Riri Riza
Durasi
: 125 Menit
Sinopsis
: Sebuah film yang merupakan adaptasi dari sebuah novel berjudul “Laskar
Pelangi” karya Andrea Hirata. Berawal dari Ikal yang diperankan oleh Lukman
Sardi ( anak asli Pulau Belitong ) yang berkunjung ke kampung halamannya. Ia
mengantarkan cerita pada masa kecil di pulau tersebut, cerita tentang pertama
kalinya ia masuk sekolah SD Muhammadiyah. Kelas baru yang berusaha dibuka oleh
2 orang guru yang hebat bu Muslimah & pak Harfan, sekolah yang memiliki
syarat untuk membuka sekolah tersebut dimana harus memiliki 10 orang murid.
Saat itu masih hanya 9 orang, kemudian harun yang menyelamatkan anak-anak yang
ingin bersekolah sebagai siswa yang ke-10. Maka terbentuklah Laskar Pelangi
dari 10 orang murid itu yang terdiri dari Ikal, Lintang, Mahar, Borek, A-Kiong,
Kucai, Syahdan, Borek, Trapani, Sahara dan Harun.
5 tahun bersama bu muslimah, pak
harfan, dan ke-10 anak Laskar Pelangi itu banyak melawati aral melintang. Namun
dengan keunikan dan keistimewaan anak-anak tersebut membuat alur cerita lebih
seru.
Banyak cerita yang membuat saya
tertawa, seperti saat adegan ikal yang jatuh cinta kepada a-ling, hanya melihat
tangan a-ling hatinya langsung berbunga-bunga. Saat mahar menghibur menghibur
ikal dengan nyanyian bunga seroja dan diiringi tarian anak-anak laskar pelangi,
itu merupakan adegan yang membuat saya tertawa terbahak-bahak. Adegan yang
menurut saya menegangkan adalah saat lomba cerdas cermat, dimana seorang
lintang yang telat karena di perjalanan ada seekor buaya yang berada di jalan
sehingga ia tidak bisa lewat.
Film ini berceritakan tentang
bagaimana anak-anak di salah satu pulau terindah di Indonesia. Dimana mereka
harus berjuang untuk bersekolah. Cerita ke-10 anak Laskar Pelangi yang terus
berjuang untuk menggapai mimpi mereka, serta keindahan persahabatan yang
menyelamatkan hidup manusia.
Kelebihan
: Menurut saya ini merupakan film yang sangat bagus yang diambil dari sebuah
novel cerita anak negeri di pulau terindah di Indonesia yaitu Pulau Belitong.
Film ini juga bisa mempromosikan pulau tersebut, bahwa negeri kita ini
mempunyai pulau yang sangat indah. Alur ceritanya juga bagus sangat natural
dengan kepolosan ke-10 anak Laskar Pelangi tersebut.
Kekurangan : Untuk
kekurangan mengenai film ini menurut saya tidak ada. Namun bila kita membaca
novelnya, memang banyak adegan yang tidak ditayangkan di film ini.
Pandangan
: Saya sangat mengharapkan ada lebih banyak film-film seperti Laskar Pelangi
ini. Karena film-film seperti ini akan meningkatkan moral anak-anak bangsa kita
bahwa kita itu BISA jika mau BERJUANG.
Komentar
Posting Komentar